SINTEM KERJA TELINGA
Telinga adalah salah satu indra manusia yang berfungsi
sebagai alat pendengaran. Telinga juga dikatakan berfungsi sebagai alat
keseimbangan bagi manusia. Sebelum menjelaskan bagaimana cara
kerjanya. Saya akan menjelaskan beberapa bagian penting dari struktur telinga
manusia yang saya dapat dari wikipedia. Diantaranya yaitu:
Daun telinga, berfungsi
mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga.
Gendang
telinga (membran timpani) berfungsi mengubah bunyi menjadi getaran, sedangkan
tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes) merupakan rangkaian tulang
kecil (osikula) berfungsi menghantar getaran ke telinga dalam.
Telinga
dalam (koklea/rumah siput) berisi cairan dan sel "rambut" yang sangat
peka. Struktur yang berupa rambut halus ini bergetar ketika dirangsang
oleh getaran bunyi. Sedangakan sistem Vestibular (Saraf sensor) berisi sel
yang mengendalikan keseimbangan. Saraf Auditori menghubungkan koklea/rumah
siput ke otak.
Sedangkan cara kerjanya yaitu, ketika ada gelombang bunyi yang
ditangkap oleh telinga luar (Daun telinga: yang berfungsi
mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga), maka gelombang bunyi atau suara
kemudian mengalir sepanjang saluran telinga hingga mencapai gendang telinga
(timpani). Gelombang bunyi merupakan getaran yang merambat baik melalui medium
padat, cair maupun gas. Dalam hal ini medium yang dilalui oleh gelombang bunyi
akan merapat dan merenggang sepanjang arah perambatan gelombang bunyi.
Bayangkan saja seperti pegas yang merapat dan meregang jika didorong maju mundur.
Untuk persoalan di atas, ketika gelombang bunyi merambat
sepanjang saluran telinga, udara yang berada dalam saluran telinga sebenarnya
merapat dan meregang atau bergerak maju mundur. Udara yang bergerak maju mundur
tersebut akan menggerakkan udara yang berada di depannya. Demikian seterusnya.
Udara sendiri tidak merambat, udara cuma bergerak maju mundur saja, karena
udara yang bergerak maju mundur tersebut menggerakan temannya, temannya
kemudian menggerakan lagi temannya yang ada di depannya maka akan timbul
getaran yang merambat sepanjang udara tersebut. Nah, udara yang ada di dekat
gendang telinga selanjutnya menggetarkan gendang telinga, tentu saja gendang
telinga bergetar. Getaran gendang telinga ini selanjutnya diteruskan ke telinga
bagian dalam (lewat jendela oval) melalui tulang
Getaran yang merambat lewat jendela oval selanjutnya
melewati saluran Vestibular hingga mencapai saluran timpani. Antara saluran
timpani dan saluran vestibular terdapat sebuah saluran yang diberi julukan pembuluh
rumah siput. Pembuluh rumah siput dan saluran timpani dipisahkan oleh
sebuah membran yang diberi julukan membrane/kulit tipis Basilar. nah, pada
membran basilar ini terdapat “organ corti” yang berisi puluhan ribu ujung
syaraf. Jadi organ corti ini menempel di membran basilar, nah, gelombang bunyi
yang melewati saluran timpani tadi akan menimbulkan riak pada membran basilar
dan organ corti yang berisi puluhan ribu ujung syaraf, jadi pada membran
basilar dan organ corti inilah energi yang dibawa oleh gelombang bunyi diubah
menjadi impuls listrik yang selanjutnya dikirim ke otak melalui syaraf
pendengaran, seperti itulah kira-kira proses bagaimana sehingga otak bisa menerjemahkannya
menjadi bunyi dll.
Bagaimana prosesnya, sehingga telinga bisa menjadi alat
keseimbangan bagi manusia? Berikut penjelasan singkat yang banyak saya kutip
juga dari Wikipedia.
Telinga,
Selain sebbagai alat pendengaran, telinga juga dapat berfungsi sebagai Indra
Pengatur Keseimbangan, sebab telinga mempunyai organ Vestibular. Bagian ini
secara struktural terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus
dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular. Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan Tubuh dan
memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf
Pendengaran.
Penutup
Berterimakasihlah
pada tuhanmu yang telah menganugrahkan sebuah alat pendengaran pada tubuhmu
dengan sesempurna ciptaannya. Bayangkan jika satu saja organ dalam struktur
telinga kita (seperti yang dijelaskan diatas) mengalami kerusakan, salah atau
tidak berfungsi. Maka amburadullah telinga kita. Maka tidaklah kita bisa
mendengar dengan normal seperti yang kita nikmati sekarang ini.
Sumber: Wikipedia
Sumber: Wikipedia