Masa
itu, (1906-1907). Politik Etis sedang marak dan mendesak keadaan dimana
pendidikan harus dimajukan, Politik Etis yang didalamnya terkandung usaha
memajukan pengajaran bagi anak-anak Indonesia saat itu. Yaitu pada dekade pertama abad 20
dimana anak-anak Indonesia masih terbilang tidak mampu untuk membiayai sekolah
atau belajar mereka.
Melihat
anak-anak Indonesia mengalami hambatan dana belajar, membuat Dr. Wahidin
Sudirohusodo merasa prihatin. Sehingga beliau berinisiatif melakukan propaganda
untuk menggalang dana, yaitu dengan berkeliling jawa, tujuannya yaitu melakukan
propaganda agar masyarakat Indonesia sadar betapa pentingnya sebuah
pembelajaran bagi putra bangsa ini.
Hal
yang dilakukan Dr. Wahidin ternyata berhasil, sebab propagandanya ini kemudian
menginspirasi Dr. Sutomo yang saat itu menjadi seorang mahasiswa STOVIA untuk
melanjutkan perjuangan Dr. Wahidin. Dan dari
sini pulalah awal dari kemajuan sebuah bangsa dalam hal pendidikan menuju kemajuan
keharmonisan bagi tanah air, khususnya orang jawa dan Madura pada saat itu.